Rangkuman Bab 7 Budaya Politik Di Indonesia

Budaya Politik
1.       Pengertian Budaya Politik
Setiap masyarakat dari suatu negara selalu memiliki budaya politik. Demikian juga individu-individu yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang senantiasa memiliki orientasi dan persepsi terhadap sistem politiknya.
Budaya yang berasal dari kata ‘buddhayah’ yang berarti akal, atau dapat juga didefinisikan secara terpisah yaitu dengan dua buah kata ‘budi’ dan ‘daya’ yang apabila digabungkan menghasilkan sintesa arti mendayakan budi, atau menggunakan akal budi tersebut. Bila melihat budaya dalam konteks politik hal ini menyangkut dengan sistem politik yang dianut suatu negara beserta segala unsur (pola bersikap & pola bertingkah laku) yang terdapat di dalamnya.
Budaya politik adalah salah satu komponen dalam sistem politik yang diinternasilasikan ke dalam kesadaran, perasaan dan evaluasi penduduknya. Budaya politik dapat dipandang sebagai landasan sistem politik yang memberi jiwa atau warna pada sistem  politik dan sekaligus memberikan arah pada peran-peran politik yang dilakukan oleh struktur politik.

  Macam-Macam Budaya Politik
Dari pemahaman konsep tentang budaya politik dan hubungannya dengan sistem politik, Gabriel Almondmengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut :
BUDAYA POLITIK
KETERANGAN
Budaya politik parokial
(parochial political culture)
Budaya politik ini terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit, terdapat dalam masyarakat yang tradisional dan sederhana, tidak ada peran politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri, masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap obyek-obyek politik yang luas, kecuali dalam batas-batas tertentu diselitar tempat tinggal, disebabkan oleh faktor kognitif (rendahnya tingkat pendidikan)
Ciri-cirinya, antara lain ;
-          apatis,
-          pengetahuannya tentang politik rendah,
-          kesadaran berpolitiknya rendah, serta
-          tidak peduli dan menarik diri dari kehidupan politik.
Budaya politik kaula
(subject political culture)
Budaya politik ini menunjuk pada orang-orang yang secara aktif patuh kepada pejabat-pejabat pemerintahan dan undang-undang, tetapi tidak melibatkan diri dalam politik atapun memberikan suara dalam pemilihan, masyarakatnya sudah mempunyai minat, perhatian, kesadaran, terhadap sistem sebagai keseluruhan, masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya), tetapi masih bersifat pasif. Orientasinya mengembangkan pranata-pranata demokrasi lebih bersifat efektif dan normatif daripada kognitif.
Ciri-ciri budaya politik ini antara lain;
-          memiliki pengetahuan politik cukup
-          partisipasi politik minim
-          kesadaran berpolitik rendah.
Budaya politik partisipan(participant political culture)
Budaya politik ini merupakan suatu bentuk budaya politik dimana anggota masyarakat cenderungh diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem secara keseluruhan dan terhadap struktur dan poroses politik secara administrasi. Budaya politik ini ditandai adanya kesadaran bahwa dirinya ataupun orang lain sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik. Oleh karena itu, warganegaranya tidak hanya diorientasikan terhadap partisipasi aktif dalam, tetapi juga sebagai subyek dimana hukum dan kekuasaaan serta kelompok utama lebih beragam.
Ciri-ciri, antara lain ;
-          pengetahuan politik tinggi
-          kesadaran politik tinggi
-          partisipasi politik aktif,
-          kontrol politik aktif.


Tipe-Tipe Budaya Politik yang Berkembang dalam Masyarakat Indonesia


1.       Tipe-Tipe Budaya Politik di Indonesia

   

MODEL KEBUDAYAAN
KETERANGAN
Masyarakat de-mokratis indus-trial
Dalam sistem ini jumlah partisipan mencapai 40-60% dari penduduk dewasa. Mereka terdiri atas para aktivis politik dan para peminat politik yang kritis mendisukusikan masalah-masalah kemasyarakatan dan pemerintahan. Mereka adalah kelompok-kelompok pendesak yang mengusulkan kebijakan-kebijakan baru untuk melindungi kepentingan khusus mereka. Sementara, jumlah yang berbudaya politik subyek kurang lebih 30 %, sedangkan parakial kira-kira 10 %.
Masyarakat de-ngan sistem politik otoriter
Dalam sistem ini sebagain besar rakyat hanya menjadi subyek yang pasif. Mereka mengakui pemerintah dan tunduk pada hukumnya, tetapi tidak melibatkan diri dalam urusan pemerintahan. Sebagain kecil rakyat lainnya berbudaya politik partisipan dan parakial. Kelompok partisipan berasal dari mahasiswa dan kaum intelektual, pengusaha dan tuan tanah. Mereka menentang dan bahkan memprotes sistem politik yang ada. Sementara kaum parakial yang sedikit sekali kontaknya terhadap sistem politik terdiri dari petani dan buruh tani yang hidup dan bekerja di perkebunan-perkebunan.
Sistem demo-kratis praindus-trial
Dalam sistem ini sebagian besar warganegaranya menganut budaya politik parakial. Mereka hidup di pedesaan dan buta huruf. Pengetahuan dan keterlibatannya mereka dalam kehidupan politik sangat kecil. Sementara itu, kelompok partisipan sangat sedikit jumlahnya, biasanya berasal dari professional terpelajar, usahawan, dan tuan tanah. Demikian pula proporsi jumlah pendukung budaya politik subyek juga relatif kecil.
  

     Sosialisasi Budaya Politik


1.       Makna Sosialisasi Kesadaran Politik


Sosialisasi politik merupakan konsep yang diperkenalkan oleh seorang sarjana Amerika Robert Hyman pada tahun 1950-an. Menurut Hyman, sosialisasi politik adalah suatu proses penyerapan nilai dari lingkungan sistem politik ataupun masyarakat terhadap individu atau terhadap masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini muncul ketika para ilmuwan politik menyadari bahwa pewarisan nilai dan kepentingan serta prilaku politik selalu terjadi dan merupakan satu proses yang penting artinya dalam kehidupan politik. Kaitan antara sosialisasi politik dan sistem politik dijelaskan oleh David Easton dan Janck Dennis. Keduanya mengemukakan bahwa tujuan sosialisasi politik adalah untuk memantapkan sistem politik itu sendiri. Dengan diserapnya nilai-nilai politik atau orientasi-orientasi politik dari suatu sistem politik, maka diharapkan bahwa warganegara mempunyai seperangkat pengetahuan atau seperangkat nilai yang diperlukan untuk mendukung terpeliharanya sistem politik .

Mekanisme Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik
Dalam upaya pengembangan politik, sosialisasi politik sangat penting karena dapat membentuk dan mentransmisikan budaya politik suatu bangsa, selain itu juga dapat memelihara budaya politik suatu negara dalam peyampaian budaya politik dari suatu generasi ke generasi berikutnya, serta dapat mengubah budaya politik.


SARANA DAN AGEN
KETERANGAN
Keluarga
Keluarga merupakan lembaga atau kelompok sosial paling awal dijumpai oleh seorang anak (individu).  Nilai, sikap, kaidah yang diperkenalkan kepada anak tidak secara eksplisit mengenai masalah politik, namun dalam keluarga yang demokratis anak akan lebih banyak mendapat kebebasan, sedangkan di dalam keluarga yang demokratis anak akan lebih banyak tertekan.
Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah keluarga.  Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan ringan tentang segala hal menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transper pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak.
Sekolah
Di sekolah, melalui pelajaran Civics Education (Pendidikan Kewarganegaraan), siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik dan praktis. Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis.
Pemilihan sekolah sebagai sarana sosialisasi politik di dasarkan pada pertimbangan bahwa :
a)   Sekolah sebagai media pembelajaran politik yang dinamis
b)   Pelajar sebagai pemilih rasional dan kritis
c)   Potensi pelajar sebagai pelopor di tengah masyarakat
d)   Jumlah pelajar yang akan memilih cukup signifikan
Kelompok Ber-main
Seorang individu atau seseorang akan tertarik kepada masalah politik, apabila teman-temannya dalam kelompok itu tertarik kepada masalah politik.
Pekerjaan
Organisasi yang dibentuk  atas dasar pekerjaan dapat berfungsi sebagai saluran informasi tentang hal yang menyangkut masalah politik dengan jelas, atau paling tidak akan mempunyai pengaruh apabila yang bersangkutan terjun secara aktif di dalam organisasi politik.
Media Massa
Melalui media massa masyarakat dapat memperoleh informasi politik, dimana media massa dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan politik  maupun ideologi seseorang.
Kontak Politik Langsung (Partai Politik)
Selain melalui sarana keluarga, sekolah, dan partai politik, sosialisasi politik juga dapat dilakukan melalui peristiwa sejarah yang telah berlangsung (pengalaman tokoh-tokoh politik yang telah tiada).  Melalui berbagai seminar, dialog, debat, dan sebagainya yang disiarkan ke masyarakat, tokoh-tokoh politik juga secara tidak langsung melakukan sosialisasi politik. 

Soal!
1.Sebutkan 3 tipe - tipe budaya politik!
2.Mengapa media massa menjadi agen sosialisasi politik        
yang paling efektif!
Jawab!!
1.-Budaya politik parokial
   -Budaya politik subjek
   -Budaya politik partisipan
2.Karena melalui media massa masyarakat dapat 
memperoleh informasi politik,dimana media massa dapat 
mempengaruhi sikap dan keyakinan politik maupun idiolog
seseorang .


Bab 10 Ancaman Terhadap Integrasi Nasional



NAMA         :MARNIATI
NO.ABSEN :19
KELAS        :X TO 3
1) pengaruh radikalisme yang merupakan suatu pemahaman baru yang dibuat oleh oleh pihak tertentu mengenai suatu hal seperti agama, sosial, politik, seakan menjadi semakin rumit, karena berbau dengan tindakan yang cenderung melibatkan kekerasan. Berbagai teror yang tak jarang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata bagi para pelaku paham radikal
2)Liberalisasi terjadi dalam semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan “Sistem pendidikan indonesia itu esensinya dari amanat UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Pengaruh globalisasi dan sistem demokrasi yang tidak mampu memfilter paham-paham luar menjadikan pendidikan di Indonesia terpengaruh oleh liberalisme dan komunisme. Termasuk bentuk Kastanisasi yakni klasifikasi kualitas sekolah misal swasta, negeri, dll. Pendidikan dalam islam utk mengenal Allah, tapi dalam liberalisme untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Antitesis dari liberalisme sendiri adalah sosialisme komunisme. disebabkan sistem kapitalisme yang lahir dari paham liberalisme. Sehingga banyak pemuda negeri ini beraliran kiri.
3. Tentu saja sikap acuh tidak menjadi ancaman NKRI, kita tidak boleh takut terhadap keterbukaan, tetapi pada saat yang sama kita harus meningkatkan kewaspadaan kemudian arus komunikasi dan interaksi bisa menjadi ancaman terhadap seni dan tradisi serta ancaman terhadap warisan budaya lokal.
4. Cybercrime dalam arti luas disebut computer realted crime, yaitu perilaku ilegal yang berkaitan dengan sistem komputer/jaringan. Jenis-jenis kejahatannya: hacking, yaitu kegiatan menerobos program komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu dan terobsensi mengamatinya.




5) covid-19 Corona virus yang bermula dari Wuhan  China bisa menjadi ancaman NKRI karena virus ini diprediksi  masih jauh dari kata berhenti. WHO sendiri telah menetapkan Akibat virus ini sebagai pandemi global, berarti bahwa penularan dan ancamannya telah melampaui batas-batas antar negaranya.Rasa cemas yang dirasakan masyarakat internasional ini tentunya turut dirasakan oleh publik Indonesia.Pemerintah Indonesia sangat menanggapi masalah dengan serius yaitu dengan diadakan penyuluhan tentang pencegahan penularan Covid-19 melalui media massa

Poster terkait bhineka tunggal ika



Ancaman dibidang ipoleksosbudhankam
Nama      :Marniati
Kelas       : X TO 3
Tgl tugas:10 April 2020
Tugas ke-:4


Soal!
1. Atas pandemi covid 19 ini mejadi suatu ancaman bagi kesehatan,ekonomi kesetabilan nasional dll.Menurut anda sebenarnya ancaman yg paling berpengaruh atas terjadinya musibah pandemi covid 19 ini itu apa saja?
2.Dan berdampak ap saja dikehidupan pribadi anda,keluarga,masyarakat.Serta apa yg seharusnya kalian lakukan agar bisa meminimalisir pandemi ini?
3.Apakah kesadaran diri begitu sangat penting untuk menangani ancaman pandemi covid 19 ini yg sudah menyebar keseluruh dunia.
4.Apakah dampak dari  ketidaksadaran manusia?

Jawab
1.-kondisi mental
   -pola hidup
   -kurang kesadaran
2.-pribadi=>penutupan sekolah,sekolah online banyak di kasih tugas,pergaulan berkurang 
   -keluarga=>kurangnya kewaspadaan
   -masyarakat=>tidak terjalin silaturahmi
Selain dengan meningkatkan kapasitas pemeriksaan, pemerintah juga melakukan pelacakan mereka yang terinfeksi.Satu-satunya cara adalah tracing harus dilakukan lebih kencang lagi dan kemudian berusaha mencari kasus positif untuk kemudian kita isolasi agar tidak jadi penyebaran baru di lingkungan masyarakat. 
3.Tentu saja sangat penting karena tanpa kesadaran diri tubuh kita akan mudah terkena covid 19.maka dari itu mulai dari diri kita sendiri klo kita sehat kita bisa menyelamatkan semua orang.
4.1). Manusia sebagai makhluk sosial dalam lingkungan hidup.
   2). Lingkungan hidup menjadi masalah dan krisis terhadap keberlanjutan hidup manusia

Komentar

Postingan populer dari blog ini